Welcome to Arin's Blog. Enjoy..

Senin, 30 April 2012

Arti Pancasila



Arti Pancasila berasal dari bahasa sansekerta India (kasta brahmana). sedangkan menurut Muh Yamin, dalam bahasa sansekerta , memiliki dua macam arti secara leksikal yaitu : panca : yang artinya lima, syila : vokal i pendek, yang artinya batu sendi, alas, atau dasar. Syiila vokal i panjang artinya peraturan tingkah laku yang baik atau penting.
Kata kata tersebut kemudian dalam bahasa indonesia terutama bahasa jawa diartikan “susila” yang memiliki hubungan dengan moralitas. oleh karena itu secara etimologi kata “pancasila” yang dimaksud adalah istilah “pancasyila” dengan vokal i yang memiliki makna leksikal “berbatu sendi lima” atau secara harfiah “dasar yang memiliki lima unsur”. adapun istilah “pancasyiila” dengan huruf Dewanagari i bermakna “lima aturan tingkah laku yang penting”

Dampak Masuknya Budaya Barat Terhadap Budaya Bangsa Indonesia


Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Kebudayaan adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.

Budaya Bersalaman



Sebuah tradisi dan budaya memang layaknya di lestarikan ditengah pesatnya peradaban modern, dan layaknya sebuah tradisi dan budaya, maka masing-masing kebiasaan tiap-tiap adat dan golongan memiliki cara yang bebeda-beda meskipun tidak mengurangi esensi dari tradisi tersebut.
Budaya bersalaman mungkin sudah ada sejak jaman sebelum masehi dan sampai sekarang masih tetap eksis serta bermakna memupuk rasa perkenalan dan persahabatan. Intinya dengan bersalaman maka akan mendekatkan jarak sosial secara kejiwaan seseorang. Dan secara psikologis biasanya ada semacam perasaan yang positif pada jiwa seseorang yang melakukanya.

Budaya bersalaman ini pun bermacam-macam cara melakukanya, untuk di Indonesia budaya bersalaman dengan tangan kanan memang sepertinya mutlak dan menjadi keharusan jika dibandingkan dengan Negara-negara barat yang tidak mempermasalahkan bersalaman menggunakan tangan kiri. Bahkan di Indonesia ada beberapa macam cara bersalaman, misalnya gaya selebritis yang selain bersalaman, juga ditambah cipika cipiki tak perduli pria dan wanita. Dan gaya selebritis itu banyak juga di adobsi oleh para politisi dan pejabat Negara khususnya pria untuk menunjukan rasa persahabatan yang erat antar pejabat tinggi dan politisi. Ada juga gaya bersalaman muslimah yang tidak mau bersentuhan dengan selain muhrimnya, serta gaya bersalaman ala sahabat akrab atau anak gaul dengan menjabat tangan seperti layaknya beradu panco. Atau bersalaman dengan mencium tangan untuk menghormati pihak yang lebih tua.

Budaya Menyontek di Kalangan Pelajar



A. Pendahuluan
Kata menyontek mungkin sudah tidak asing lagi bagi pelajar dan mahasiswa. Setiap orang pasti ingin mendapat nilai yang baik dalam ujian, dan sudah tentu berbagai macam cara dilakukan untuk mencapai tujuan itu. Masalah menyontek selalu terkait dengan tes atau ujian. Banyak orang beranggapan menyontek sebagai masalah yang biasa saja, namun ada juga yang memandang serius masalah ini.

Fenomena ini sering terjadi dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah atau madrasah, tetapi jarang kita dengar masalah menyontek dibahas dalam tingkatan atas, cukup diselesaikan oleh guru atau paling tinggi pada tingkat pimpinan sekolah atau madrasah itu sendiri.

Sudah dimaklumi bahwa orientasi belajar siswa-siswi di sekolah hanya untuk mendapatkan nilai tinggi dan lulus ujian, lebih banyak kemampuan kognitif dari afektif dan psikomotor, inilah yang membuat mereka mengambil jalan pintas, tidak jujur dalam ujian atau melakukan praktek mencontek.