Welcome to Arin's Blog. Enjoy..

Jumat, 09 Maret 2012

Tradisi Corat Coret


Memang suatu kebanggaan saat kita lulus dari SMA/ SMK, tetapi belakangan tahun ini bahkan seolah telah membudaya dan terus diletarikan di hampir seluruh tanah air setiap tahunnya. Sebenarnya ini hanyalah luapan rasa bahagia atas keberhasilan yang telah dicapai oleh mereka setelah beberapa bulan mereka fokus belajar dengan mengikuti bimbel dsb.


Tapi yang menjadi masalah hal ini kadang menjadi KONTROVERSIAL karena dianggap meresahkan masyarakat. Bahkan ada beberapa sekolah yang melarang corat coret baju setelah kelulusan.


Dari banyak berita kita dapat melihat dua sisi yang bertolak belakang, tapi sama-sama burem. Yang gak lulus histeris, bahkan hingga ada juga yang bunuh diri. Sementara para pelajar yang lulus corat-coret dan hura-hura tak berbudi pekerti.

Di beberapa sekolah, para siswi histeris ketika mendapatkan pengumuman dirinya musti diher alias nggak lulus. Sedihnya, ada juga yang akhirnya putus asa. Sebut saja, seorang pelajar putri SMKN di Muaro Jambi, akhirnya ia musti menghembuskan nafas terakhirnya setelah berupaya bunuh diri, gara-gara dia dinyatakan tidak lulus. Padahal siswi itu memiliki nilai UN Bahasa Indonesia tertinggi, tetapi dia harus her dalam mata pelajaran matematika (Suaranews, 28/04/10).

Sebaliknya, mereka yang dinyatakan lulus malah larut dalam euforia kebahagiaanya dengan hura-hura dan corat-coret. Ih, kok corat-coret sih. Kayak anak TK yang baru mengenal spidol aja, bikin temennya blepotan dengan coretan spidol. Boro-boro sujud syukur malah yang ada sakaro (mabuk). Tengok saja, di Jatim, di berbagai daerah gerombolan siswa menggelar konvoi sepeda motor di jalanan dengan baju sekolah mereka belepotan corat-coret spidol atau cat semprot. Aksi juga menjurus brutal dan kriminal. Yang ironis, sejumlah siswa yang tidak lulus UN juga turut berkonvoi. Mereka tampaknya terbawa suasana euforia rekan-rekannya yang lulus.


Jadi kesimpulannya, perlu kita sadari bahwa hal ini bersifat hura-hura. Alangkah baiknya jika baju yang kita kenakan saat SMA/ SMK tidak dicoret-coret dan disumbangkan atau kita berikan kepada orang lain yang lebih membutuhkannya.

2 komentar:

  1. kawan, karena kita sudah mulai memasuki mata kuliah softskill akan lebih baik jika blog ini disisipkan link Universitas Gunadarma yaitu www.gunadarma.ac.id yang merupakan identitas kita sebagai mahasiswa di Universitas Gunadarma juga sebagai salah satu kriteria penilaian mata kuliah soft skill.. terima kasih :)

    BalasHapus