Welcome to Arin's Blog. Enjoy..

Rabu, 19 Desember 2012

Perusahaan Go Public - UG



http://kimiafarma.co.id/template/default/img/logo.jpg 
SEKILAS KIMIA FARMA
Cikal-bakal Kimia Farma adalah perusahaan industri farmasi pertama di Indonesia yang didirikan oleh Pemerintah Hindia Belanda tahun 1817. Nama perusahaan ini pada awalnya adalah NV Chemicalien Handle Rathkamp & Co. Berdasarkan kebijaksanaan nasionalisasi atas eks perusahaan Belanda di masa awal kemerdekaan, pada tahun 1958, Pemerintah Republik Indonesia melakukan peleburan sejumlah perusahaan farmasi menjadi PNF (Perusahaan Negara Farmasi) Bhinneka Kimia Farma. Kemudian pada tanggal 16 Agustus 1971, bentuk badan hukum PNF diubah menjadi Perseroan Terbatas, sehingga nama perusahaan berubah menjadi PT Kimia Farma (Persero).
Pada tanggal 4 Juli 2001, PT Kimia Farma (Persero) kembali mengubah statusnya menjadi perusahaan publik—PT Kimia Farma (Persero) Tbk, dalam penulisan berikutnya disebut Perseroan.  Bersamaan dengan perubahan tersebut, Perseroan telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya (sekarang kedua bursa telah merger dan kini bernama Bursa Efek Indonesia). Berbekal pengalaman selama puluhan tahun, Perseroan telah berkembang menjadi perusahaan dengan pelayanan kesehatan terintegrasi di Indonesia. Perseroan kian diperhitungkan kiprahnya dalam pengembangan dan pembangunan bangsa, khususnya pembangunan kesehatan masyarakat Indonesia.

Komitmen Menjalankan I CARE

Nilai-nilai budaya perusahaan "I CARE" (Innovative, Costumer First, Accountability, Responsibility, Eco Friendly), secara konsisten tetap dijalankan, sebagai dasar perusahaan dalam berkarya membangun kesehatan bangsa.

1.     Struktur Organisasi 

Komisaris


Dr. Ratna Rosita, MPHM
Komisaris Utama
Menyelesaikan pendidikan sebagai Dokter Umum di Fakultas Kedokteran UI pada tahun 1979, beliau juga meraih gelar MPHM dari Mahidol University Bangkok jurusan Master of Primary Health Care Management pada tahun 1996. Di lingkungan Kementerian Kesehatan beliau pernah menduduko beberapa jabatan penting, diantaranya sebagai Staf Ahli Menteri Kesehatan RI bidang Teknologi Kesehatan dan Globalisasi dari tahun 2009-2010. Pada saat ini beliau menduduki jabatan sebagai Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan RI



Dr. Ir Upik Rosalina Wasrin, DEA
Komisaris Perseroan
Menyelesaikan pendidikan sebagai Sarjana Kehutanan di Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor Jurusan Ekologi Hutan pada tahun 1979, kemudian beliau mendapatkan gelar DEA (Diplome D’Etude Approfondies) dari Universitas Paul Sabatier, Toulouse III, Perancis, Bidang Ilmu Remote Sensing (Potret Udara) untuk Hutan Tropika pada tahun 1983 dan mendapatkan gelar Ph. D dari Universitas Paul Sabatier, Toulouse III, Perancis Bidang Ilmu Ekologi Hutan, Penginderaan Jauh Satelite untuk Aplikasi Kehutanan dan Sistem Informasi Geografi (SIG) Untuk Penerapan Pengelolaan Hutan pada tahun 1987. Beliau pernah menjabat sebagai Direktur Utama Perum Perhutani periode 2009-2010 dan jabatan beliau saat ini sebagai Asisten Deputi Industri Primer II Kementerian Negara BUMN RI.



Prof. Dr. Wahono Sumaryono, Apt. APU

Komisaris
Menyelesaikan pendidikan Apoteker di Universitas Airlangga Surabaya pada tahun 1981, meraih gelar Doktor bidang Biologi Farmasi (Fitokimia & Biosintesis Metabolit Sekunder Tanaman) dengan gelar “Doktor rerum naturalium” pada 13 Juli 1990, Technishce Universitaet “Carolo Wilhelmina”, Braunschweig, Jerman dan mendapat gelar Profesor Riset Bidang Bioteknologi Farmasi tahun 2006. Beliau pernah menjabat sebagai Pelaksana Tugas Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) tahun 2008-2009 dan Deputi Kepala BPPT Bidang Teknologi Agroindustri dan Bioteknologi tahun 2000-2010. Jabatan beliau saat ini adalah sebagai Penasehat Deputi Kepala BPPT Bidang Teknologi Agroindustri dan Bioteknologi


Komite Audit dan GCG

      


 Effendi Rangkuti, SH 
Ketua Komite Audit
Lulusan AKABRI 1970, beliau seorang militer profesional yang kaya dengan pengalaman organisasi dan kepemimpinan. Pada tahun 1992 beliau meraih gelar Sarjana Hukum dari Sekolah Tinggi Hukum dan Militer dan selanjutnya pada tahun 1996 berhasil menyelesaikan studinya di di Universitas Jenderal Achmad Yani dengan spesialisasi Manajemen Industri. Meskipun berlatar belakang militer, dengan pangkat terakhirnya Mayor Jenderal (Purn.) dunia bisnis tidak asing lagi baginya, karena semasa aktif berdinas beliau dipercaya menjadi kuasa Panglima TNI sebagai pemegang saham 65% di PT Manunggal Air Service, sebagai perusahaan jasa transportasi udara domestik. Saat ini beliau menekuni dunia perminyakan pada PT. Medco E&P Indonesia.




        Drs. Muhammad Asawir  
             Harahap, Ak 
       Anggota Komite Audit


Menyelesaikan studi Akuntansi di Institut Ilmu Keuangan (Departemen Keuangan) Jakarta pada tahun 1975. Beliau adalah PNS karir mulai dari Departemen Keuangan tahun 1966-1983 dan kemudian pada Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP)  tahun 1983-2006. Beliau pernah menjabat sebagai Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Jambi tahun 1998-2000, Direktur Pengawasan Penerimaan Pajak pada tahun 2000, Direktur Pengawasan Pengeluaran Bidang Hankam pada tahun 2001, dan Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur pada tahun 2002. Jabatan terakhir beliau adalah sebagai Deputi Kepala BPKP Bidang Akuntan Negara.



  Drs. Sobirun   
Ruswadi, MBA, Ak 
 Anggota Komite Audit

Menyelesaikan studi Akuntansi di Institut Ilmu Keuangan (Departemen Keuangan) Jakarta pada tahun 1975. Kemudian melanjutkan studi S-2 dan mendapatkan gelar MBA in Finance, Investment and Banking dari School of Business of The University of Wisconsin-Madison, USA pada tahun 1983. Beliau adalah PNS karir mulai dari Departemen Keuangan tahun 1966–1983, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) tahun 1983-2004 dan kemudian pada Kementerian Negara Pendayagunaan Aparatur Negara tahun 2004-2006. Jabatan terakhir beliau adalah sebagai Plt. Deputi Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Bidang Akuntabilitas Aparatur. Beliau juga pernah mengajar pada Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) Jakarta, tahun 1980-1981 dan 1984-1994.



           Wahono Sumaryono
Ketua Komite Good
Corporate Governance
 Menyelesaikan pendidikan Apoteker di Fakultas Farmasi Universitas Airlangga Surabaya pada tahun 1981, meraih gelar Doktor bidang Biologi Farmasi (Fitokimia & Biosintesis Metabolit Sekunder Tanaman) dengan gelar “Doktor Rerum Naturalium” pada 13 Juli 1990, Technische Universitaet “Carolo Wilhelmina”, Braunschweig, Jerman. Mendapat gelar Profesor Riset bidang Bioteknologi Farmasi dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) pada Januari tahun 2006, serta Guru Besar Kimia Bahan Alam pada Fakultas Farmasi Universitas Pancasila, Jakarta pada Juni 2007. Beliau pernah menjabat sebagai Pelaksana Tugas Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) pada Juli-Desember 2008 dan Deputi Kepala BPPT bidang Teknologi Agroindustri dan Bioteknologi tahun 2000-2010. Jabatan beliau saat ini adalah sebagai Penasehat Deputi Kepala BPPT Bidang Teknologi Agroindustri dan Bioteknologi.



               Darmansyah
       Anggota Komite Good
       Corporate Governance
    
Menyelesaikan studi di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia pada tahun 1967. Beliau merupakan perwira militer dari TNI-AL dengan pangkat terakhirnya Laksamana Muda TNI (Purn.). Berbagai jabatan baik di lingkungan militer dan di lingkungan kelembagaan negara telah diemban selama hampir 34 tahun karirnya sebelum diangkat sebagai Komisaris Perseroan. Karir militer terakhir adalah Wakil Kepala RSAL dr. Mintoharjo, Jakarta, bidang Pembinaan pada tahun 1989. Sebagai anggota DPR/MPR RI sejak 01 Maret 1992 sampai dengan 30 September 1999 beliau tercatat sebagai anggota Komisi VIII (dengan mitra kerja Depkes, Bio Farma, Kimia Farma, Indofarma, Askes, Depsos, Peranan Wanita, serta BKKBN dan Kependudukan), Sekretaris Frkasi ABRI MPR-RI, Anggota Tetap Badan Pekerja MPR-RI (Panitia Ad Hoc-1 GBHN) dan terakhir sebagai Wakil Ketua Komisi VI DPR-RI (dengan mitra kerja Depkes, Bio Farma, Kimia Farma, Indofarma, Askes, Depsos, Peranan Wanita, serta BKKBN dan Kependudukan). Usai dari DPR-RI bekerja di PT. Duta Pertiwi Tbk. Beliau adalah Ketua Tim Ahli Menteri Tenaga Kerja RI sejak 02 Januari 2000 sampai tahun 2004.





Armiarti T. Wibawanto
       Anggota Komite Good
     Corporate Governance
Memiliki dua latar belakang pendidikan, yakni manajemen keuangan dan hukum bisnis. Meraih dua gelar sarjana dari Fakultas Ekonomi dan Fakultas Hukum Universitas Indonesia. Kemuadian melanjutkan ke jenjang S2 di Magister Management Universitas Indonesia. Mulai Januari 2000, menjadi konsultan independen di FE-UI yang menangani penerapan GCG di perusahaan-perusahaan yang tercatat di pasar modal.



Eddy Suwahyo
 Anggota Komite Good
Corporate Governance
Menyelesaikan pendidikan apoteker di Universitas Airlangga, Surabaya pada tahun 1980. Bergabung dengan Kimia Farma sejak tahun 1981 di Surabaya. Karir terakhirnya di PT Kimia Farma (Persero) Tbk. sebagai Manajer Pembinaan dan Pengembangan SDM. Saat ini bergabung di Pensiunan Kimia Farma sebagai Pendiri Koperasi Mandiri Sejahtera.



Dewan Direksi
      



Rusdi Rosman
  Direktur Utama
Lulus dari Universitas Padjajaran Bandung pada tahun 1989, meraih gelar MBA Operation Management dari California State University, San Bernardino CA, USA tahun 1999 dan Global Business Management University of California, Riverside, USA. Sebelumnya menjabat sebagai Corporate Secretary PT Kimia Farma (Persero) Tbk dan pada tahun 2007 diangkat menjadi Direktur Keuangan dan di PT Biofarma. Tidak lama di Biofarma, pada tahun 2007 juga, dipercaya sebagai Direktur Keuangan PT Kimia Farma (Persero) Tbk. sampai dengan akhir masa bhaktinya tahun 2012.





      Arief Budiman   
  Direktur Keuangan
    
Lulus dari Sekolah Tinggi Akuntansi Negara, kemudian melanjutkan studi S2 bidang Business Administration dari Saint Mary’s University, Halifax, Canada. Beliau pernah menjabat sebagai Direktur SDM pada PT Hotel Indonesia Natour tahun 2003, Direktur Keuangan Administrasi dan SDM pada Hotel Indonesia Natour tahun 2009 dan jabatan terakhir sebelum ini sebagai Kepala Divisi Portofolio, Kementerian Keuangan.


 

  M. Wahyuli Syafari
  Direktur Pemasaran
Menyelesaikan pendidikan Apoteker dari Universitas Padjajaran Bandung dan langsung bergabung dengan Kimia Farma. Beliau pernah menjabat sebagai Regional Institution Manager tahun 2008-2009, Manager Institusi Wilayah Barat 2009-2010 dan jabatan terakhir beliau sebelum diangkat menjadi Direktur Pemasaran adalah Direktur Utama PT Kimia Farma Trading & Distribution.


  

  Jisman Siagian
 
Direktur Produksi
Menyelesaikan pendidikan Apoteker dari Institut Teknologi Bandung dan langsung bergabung dengan Kimia Farma di Unit Produksi, Jakarta. Beliau pernah menjabat sebagai Plant Manager Bandung dan Direktur Produksi PT Kimia Farma (Persero) Tbk tahun 2007 s/d sekarang.



  Pujianto
   Direktur Umum & SDM
Menyelesaikan pendidikan Apoteker dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta dan melanjutkan studi S2 di UHAMKA Jakarta program Magister Manajemen. Beliau pernah menjabat sebagai Manajer Bisnis Apotek Wilayah DKI Jaya 2 tahun 2009-20011, Manager Binabang SDM PT Kimia Farma (Persero) Tbk tahun 2011-2012 dan jabatan terakhir beliau sebelum diangkat menjadi Direktur Umum & SDM adalah General Manager Human Capital PT Kimia Farma (Persero) Tbk.
2.     Produk

-          CHP
-          Ethnical
-          Generik
-          Lain-lain

*silakhan klik masing-masing link yang tertera untuk mengetahui lebih detailnya. 

3. Marketing
Perseroan tidak hanya memasarkan produk di dalam negeri saja, namun juga melakukan ekspor guna memenuhi permintaan obat-obatan di negara-negara Asia, Eropa dan Afrika. Kegiatan pemasaran didukung oleh sekitar 450 field forces yang tersebar di wilayah Indonesia, terdiri dari Product Manager, Regional Sales Manager dan Area Supervisor. Sampai saat ini, Perseroan dapat menjaring lebih dari 11.000 orang dokter dan 1.800 rumah sakit. Telah diselenggarakan kegiatan pemasaran dalam rangka peningkatan penjualan seperti Program Diskon. 

4.     Sumber Daya Manusia

Dalam menjalankan operasional perusahaan, manajemen menyadari bahwa peranan sumber daya  manusia sangatlah penting. Strategi manajemen untuk menggali kemampuan karyawan dengan mengalokasikan dana setiap tahunnya untuk program pengembangan sumber daya manusia seperti mengikuti program pelatihan, seminar dan workshop.
Pengembangan sumber daya manusia di Kimia Farma yang sudah berjalan adalah program  mengikuti pelatihan, seminar dan workshop di dalam negeri maupun di luar negeri dan setiap tahunnya perusahaan juga mengirim karyawannya untuk mengikuti pendidikan di perguruan tinggi maupun universitas untuk menambah wawasan dan meningkatkan kemampuan karyawan, selain mendapat 13 bulan gaji karyawan juga mendapatkan bonus, insentif dan asuransi.
 Kimia Farma menerapkan sistem berbasis kelayakan dan kemampuan dalam menempatkan jabatan karyawan agar perusahaan dapat memastikan integritas dan komitmen yang tinggi dari karyawan. Jumlah karyawan per 30 Juni 2012 sebanyak 5.508 orang.
 
    

sumber : http://kimiafarma.co.id/



www.gunadarma.ac.id