Arinindya melina
11111163
4KA40
Beberapa software atau perangkat lunak DBMS yang sering
digunakan dalam aplikasi program antara lain :
1. MySQL
MySQL merupakan sebuah perangkat lunak system manajemen
basis data SQL (bahasa inggris : data management system) atau DNMS yang
multithread, multi-user, dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia.
MySQL AB membuat MySQL tersedia sebagai perangkat lunak gratis di bawah lisensi
GNU General Public Licenci (GPL), tetapi mereka juga menjual dibawah lisensi
komersial untuk kasus-kasus dimana penggunaannya tidak cocok dengan penggunaan
GPL . Tidak seperti Apache yang merupakan software yang dikembangkan oleh
komunitas umum, dan cipta untuk code sumber dimiliki oleh penulisnya
masing-masing, MySQL dimiliki dan disponsori oleh sebuah perusahaan komersial
Swedia yaitu MySQL AB. MySQL AB memegang penuh hak cipta hampir atas semua kode
sumbernya. Kedua orang Swedia dan satu orang Finlandia yang mendirikan MySQL AB
adalah : david axmark, allan larsson, dan Michael “monthy widenius.
Kelebihan MySQL antara lain :
1. free (bebas didownload)
2. stabil dan tangguh
3. fleksibel dengan berbagai pemrograman
4. Security yang baik
5. dukungan dari banyak komunitas
6. kemudahan management database
7. mendukung transaksi
8. perkembangan software yang cukup cepat.
2. ORACLE
Sejarah Singkat Oracle
Perusahaan Oracle didirikan pada tahun 1977 oleh tiga orang
programmer, Bob Miner, Ed Oates, dan Larry Ellison yang menjabat sebagai CEO
(Chief Executive Officer) selama beberapa tahun sampai saat ini. Perusahaan ini
berkonsentrasi pada pembuatan database server di mainframe. Kisah sukses Oracle
Corp terkait dengan sejarah dan teori database relasional. Teori database
relasional diperkenalkan hampir secara simultan oleh Edgar F. Codd (dalam
artikelnya yang terkenal Large shared data banks) dan seorang penemu lain yang
kurang dikenal, pada tahun 1969. IBM adalah perusahaan pertama yang menerapkan
model relasional ini dalam bahasa SQL, dengan produknya DB2. Sayangnya IBM agak
ragu akan keampuhan SQL dan model relasional (nantinya akan berpengaruh pada
ketertinggalan IBM di pasar database-server sistem operasi Unix dan Windows ).
Larry melihat perkembangan teori model relasional dan
implementasi database relasional dalam DB2. Ia yakin bahwa model relational
adalah “way of the future” dan memutuskan untuk mengimplementasikan model
relasional di produk Oracle. Sebelumnya produk database Oracle memakai model
nonrelasional. Oracle menjadi pesaing kuat bagi IBM dalam pasar database server
di mainframe, terutama database bermodel relasional.
Sekitar pertengahan tahun 1980an, Larry mendiversifikasi
produk Oracle (versi 6.x) keluar mainframe, yakni ke sistem operasi Unix.
Selanjutnya tahun 1996 Oracle Corp mendiversifikasi Oracle (versi 7.x) ke
sistem operasi Novell Netware, Windows NT, dan Linux (versi 8.x, tahun 1997).
Mulai pertengahan tahun 1990an Oracle Corp mulai membuat juga produk-produk
nondatabase-server seperti application server (WebDB, OAS), development tools
(Oracle Developer, Oracle Designer), dan application suite (Oracle Apps).
Pengertian Oracle
Oracle adalah relational database management system (RDBMS)
untuk mengelola informasi secara terbuka, komprehensif dan terintegrasi. Oracle
Server menyediakan solusi yang efisien dan efektif karena kemampuannya dalam
hal sebagai berikut:
-Dapat bekerja di lingkungan client/server (pemrosesan tersebar)
-Menangani manajemen space dan basis data yang besar
-Mendukung akses data secara simultan
-Performansi pemrosesan transaksi yang tinggi
-Menjamin ketersediaan yang terkontrol
-Lingkungan yang terreplikasi
Database merupakan salah satu komponen dalam teknologi
informasi yang mutlak diperlukan oleh semua organisasi yang ingin mempunyai
suatu sistem informasi yang terpadu untuk menunjang kegiatan organisasi demi
mencapai tujuannya. Karena pentingnya peran database dalam sistem informasi,
tidaklah mengherankan bahwa terdapat banyak pilihan software Database
Management System (DBMS) dari berbagai vendor baik yang gratis maupun yang
komersial. Beberapa contoh DBMS yang populer adalah MySQL, MS SQL Server,
Oracle, IBM DB/2, dan PostgreSQL.
Oracle merupakan DBMS yang paling rumit dan paling mahal di
dunia, namun banyak orang memiliki kesan yang negatif terhadap Oracle.
Keluhan-keluhan yang mereka lontarkan mengenai Oracle antara lain adalah
terlalu sulit untuk digunakan, terlalu lambat, terlalu mahal, dan bahkan Oracle
dijuluki dengan istilah “ora kelar-kelar” yang berarti “tidak selesai-selesai”
dalam bahasa Jawa. Jika dibandingkan dengan MySQL yang bersifat gratis, maka
Oracle lebih terlihat tidak kompetitif karena berjalan lebih lambat daripada
MySQL meskipun harganya sangat mahal.
Namun yang mereka tidak perhitungkan adalah bahwa Oracle merupakan DBMS yang
dirancang khusus untuk organisasi berukuran besar, bukan untuk ukuran kecil dan
menengah. Kebutuhan organisasi berukuran besar tidaklah sama dengan organisasi
yang kecil atau menengah yang tidak akan berkembang menjadi besar. Organisasi
yang berukuran besar membutuhkan fleksibilitas dan skalabilitas agar dapat
memenuhi tuntutan akan data dan informasi yang bervolume besar dan terus
menerus bertambah besar.
Kelebihan Dan Kekurangan Oracle
Fleksibilitas adalah kemampuan untuk menyesuaikan diri
dengan berbagai kebutuhan dan kondisi khusus yang dapat berubah-ubah. Sebagai
contoh, organisasi yang besar membutuhkan server yang terdistribusi dan
memiliki redundancy sehingga pelayanan bisa diberikan secara cepat dan tidak
terganggu jika ada server yang mati. Organisasi tersebut juga mempunyai
berbagai macam aplikasi yang dibuat dengan beragam bahasa pemrograman dan
berjalan di berbagai platform yang berbeda. Oracle memiliki banyak sekali fitur
yang dapat memenuhi tuntutan fleksibilitas dari organisasi besar tersebut.
Berbagai fitur tersebut membuat Oracle menjadi DBMS yang rumit dan sulit untuk
dipelajari, namun itu adalah harga yang harus dibayar untuk mendapatkan
fleksibilitas yang dibutuhkan dalam sistem informasi di organisasi yang
berukuran besar.
Skalabilitas mengacu pada kemampuan untuk terus berkembang
dengan penambahan sumber daya. Organisasi yang besar harus mampu melakukan
transaksi data dalam volume yang besar dan akan terus bertambah besar. Jika
dijalankan hanya pada satu server saja, MySQL memang bisa berjalan lebih cepat
daripada Oracle. Namun jika satu server sudah tidak bisa lagi menangani beban
yang terus bertambah besar, kinerja MySQL mengalami stagnasi karena
keterbatasan server tersebut. Namun Oracle mendukung fitur Grid yang dapat
mendayagunakan lebih dari satu server serta data storage dengan mudah dan
transparan. Hanya dengan menambahkan server atau data storage ke dalam Oracle
Grid, maka kinerja dan kapasitas Oracle dapat terus berkembang untuk mengikuti
beban kerja yang terus meningkat.
Demikianlah salah satu (atau dua) keunggulan dari Oracle. Tidaklah mengherankan
bahwa meskipun Oracle merupakan DBMS yang paling rumit dan paling mahal di
dunia, perusahaan-perusahaan besar memilih Oracle dan tidak menggunakan DBMS
seperti MySQL yang gratis karena mereka membutuhkan fleksibilitas dan
skalabilitas dalam sistem informasi yang mereka gunakan.
3. FIREBIRD
Sejarah Firebird
Firebird adalah salah satu aplikasi RDBMS (Relational
Database Management System) yang bersifat open source. Awalnya adalah
perusahaan Borland yang sekitar tahun 2000 mengeluarkan versi beta dari
aplikasi database-nya InterBase 6.0 dengan sifat open source. Namun entah
kenapa tiba-tiba Borland tidak lagi mengeluarkan versi InterBase secara open
source, justru kembali ke pola komersial software. Tapi pada saat yang
bersamaan programmer-progammer yang tertarik dengan source code InterBase 6.0 tersebut
lalu membuat suatu team untuk mengembangkan source code database ini dan
kemudian akhirnya diberinama Firebird.
Pengembangan codebase Firebird 2 dimulai pada awal
pengembangan Firebird 1, dengan memporting kode Firebird 1 berbasis C ke dalam
bahasa C++ dan merupakan pembersihan kode secara besar-besaran. Firebird 1.5
merupakan rilis pertama dari codebase Firebird 2. Pengembangan ini merupakan
satu kemajuan signifikan bagi para developer dan seluruh tim dalam project
Firebird, namun tentu ini bukan akhir dari tujuan. Dengan dirilisnya Firebird
1.5, pengembangan lebih lanjut difokuskan pada Firebird versi 2.
Pada bulan April 2003, Yayasan Mozilla memutuskan mengganti
nama web browser mereka dari ”Phoenix” menjadi ”Firebird”. Keputusan ini
ditanggapi dengan serius oleh proyek Firebird Database dengan asumsi bahwa hal
tersebut bisa membingungkan user karena dua produk berbeda menggunakan nama
yang identik. Protes atas hal ini berlanjut hingga para pengembang Mozilla
membuat satu pernyataan yang jelas bahwa nama Firebird dalam kenyataannya
adalah ”Mozilla Firebird”. Pernyataan ini juga membuat memperjelas bahwa nama
Mozilla Firebird merupakan sebuah ”codename” atas proyek web browser yang
tengah dikerjakan oleh Mozilla. Pada tanggal 9 Februari 2004, Mozilla akhirnya
mengganti kembali nama browser mereka sebagai Mozilla Firefox, Dengan demikian
hal tersebut secara otomatis menghilangkan kebingungan para pengguna.
Firebird dan Interbase. Firebird (juga disebut FirebirdSQL)
adalah sistem manajemen basisdata relasional yang menawarkan fitur-fitur yang
terdapat dalam standar ANSI SQL-99 dan SQL-2003. RDBMS ini berjalan baik di
Linux, Windows, maupun pada sejumlah platform Unix. Firebird ini diarahkan dan
di-maintain oleh FirebirdSQL Foundation. Ia merupakan turunan dari Interbase
versi open source milik Borland. Karena itulah Interbase dan Firebird
sebenarnya mempunyai CORE yang sama karena awalnya sama” dikembangkan oleh
Borland.
Namun dalam perkembangannya, Interbase yang komersial
di-bundle oleh Borland menjadi Phoenix, sedangkan Firebird adalah interbase
yang dikembangkan oleh komunitas Open Source, sehingga menjadikannya sebagai
produk Database Server
yang FREE. Kalau dikaitkan dengan support, tentunya jelas
beda karena produk komersial dan free. Dalam konsep teknik programmingnya, ada
banyak yang sama, namun pengayaan Firebird lebih banyak dan menjadikannya lebih
luwes, terutama dalam koneksi client-server (port) dan integritasnya.
Modul-modul kode baru ditambahkan pada Firebird dan berlisensi di bawah Initial
Developer’s Public License (IDPL), sementara modul-modul aslinya dirilis oleh
Inprise berlisensi di bawah InterBase Public License 1.0. Kedua lisensi
tersebut merupakan versi modifikasi dari Mozilla Public License 1.1.
Pengguna Firebird
Open source DBMS ini dimotori oleh para developer Interbase
6.x open-source. Jika pernah menggunakan produk-produk RDBMS, seperti Ms-SQL
Server, Oracle, DB2, Informix, dan lain-lain, kita tidak akan kesulitan dalam
mengenal Firebird. Mengapa Firebird? banyak orang menggunakan produk RDBMS yang
sudah populer, dan harganya pun sangat mahal, sehingga banyak yang ingin
belajar harus mencari versi ‘bajakan’ dari produk tersebut untuk bisa belajar.
Alasannya sederhana, ingin belajar RDBMS berkelas enterprise tetapi tidak usah
membayar.
Kalangan-kalangan seperti inilah yang seringkali
memanfaatkan Firebird. Produk ini gratis dan berkelas enterprise. Selain itu
Firebird juga digunakan para pelaku bisnis, mereka ingin solusi sistem
informasi berskala besar (enterprise), namun mereka juga ingin menghindari
harga yang sangat mahal dan biaya maintenance yang juga sangat mahal. Produk
ini mampu bersaing dengan produk-produk berkelas seperti Ms-SQL Server atau
Oracle sekalipun, dalam segala hal fitur, kecepatan, performa, apapun anda
menamakannya, Firebird benar-benar bisa dibandingkan,dan yang lebih penting
Firebird is totally Free.
Kalau memang Firebird Hebat, berkelas, dan gratis, mengapa
Firebird kurang populer saat ini? jawabannya sederhana, Firebird mempunyai
developer yang tangguh, support yang tangguh, tetapi Firebird tidak mempunyai
marketing yang tangguh.
Kemampuan dan Kelebihan Firebird
Kita bisa melihat berbagai macam aktivitas dan kemampuan
Firebird pada situs officialnya yang beralamat di
www.firebirdsql.org. Banyak sekali
fasilitas menarik yang ditawarkan oleh Firebird (ini bisa dibandingkan dengan
fasilitas yang ditawarkan oleh MySQL). Firebird memiliki rata-rata fasilitas
yang dimiliki oleh sebuah komersial database misalnya seperti stored procedure,
trigger, sistem backup, replikasi dan tools sql yang lengkap. Firebird juga
support dengan ANSI SQL yang berarti akan semakin memudahkan Anda dalam proses
migrasi antar database platform.
Beberapa kemampuan dari open source DBMS ini antara lain:
(1) Firebird support dengan transaksi layaknya pada database komersial lainnya.
Sebuah transaksi bisa di-commit atau di-rollback dengan mudah. Bahkan Firebird
support dengan savepoint pada suatu transaksi dan kita bisa melakukan rollback
kembali ke savepoint yang kita tentukan tadi (ini mirip seperti fasilitas pada
Oracle).(2) Firebird menggunakan sintaks standard untuk menciptakan suatu
foreign key.(3) Firebird support row level locks, secara default Firebird
menggunakan apa yang disebut dengan multi-version
concurrency system. Ini artinya bahwa semua session pada
database akan melihat data yang lama sampai data yang baru sudah di-commit ke
dalam database. Sebagai alternative untuk locking juga bisa digunakan perintah
select… for update with lock.(4) Firebird support stored procedure dan triggers
dengan bahasa yang standard sehingga tidak akan membingungkan bagi Anda yang
ingin belajar. Triggers pada Firebird mirip seperti yang dijumpai dalam Oracle
yaitu menggunakan before atau after insert, update atau delete. Ini berbeda
dengan sistem trigger pada Sybase atau MS SQL Server yang menggunakan tabel
virtual inserted dan deleted.(5) Firebird bisa melakukan replikasi, solusi
untuk replikasi kebanyakan dibuat oleh pihak ketiga, tetapi sebenarnya teknik
replikasi ini seperti konsep trigger yang selalu memonitor adanya operasi
insert, update atau delete ke dalam database. (6) Firebird support dengan
multiple data file, ya, Firebird bisa menggunakan lebih dari satu file sebagai
single logic database. Ini sangat berguna bagi para DBA (Database
Administrator) untuk mengadministrasi database. (7) Software untuk
mengadministrasi mudah didapat karena banyak sekali software untuk
mengadministrasi database Firebird, misalnya saja EMS IB Manager, IBConsole,
isql, FBManager, Marathon dan banyak lagi yang lainnya. Aplikasi tersebut ada
yang komersial atau bahkan ada yang open source. (8) Library connection untuk
Firebird yang sudah tersedia ada banyak, ada driver untuk ODBC, JDBC bahkan
.NET database provider. Bahkan dari PHP juga sudah disediakan library untuk
koneksi ke database Firebird ini. (9) Banyaknya fasilitas support dan
maintenance karena banyaknya komunitas Firebird. Di Indonesia sendiri komunitas
yang sering menggunakan Firebird biasanya adalah programmer Delphi. Kalau di
luar negeri sudah sangat banyak sekali komunitasnya, mulai dari komunitas
developer, Firebird architect, Firebird test dan lain sebagainya. Anda bisa
mencarinya di Yahoo! Groups
www.yahoogroups.com)
dengan kata kunci Firebird.
4. Microsoft SQL server 2000
Microsoft SQL Server 2000 adalah perangkat lunak relational
database management system (RDBMS) yang didesain untuk melakukan proses
manipulasi database berukuran besar dengan berbagai fasilitas. Microsoft SQL
Server 2000 merupakan produk andalan Microsoft untuk database server.
Kemampuannya dalam manajemen data dan kemudahan dalam pengoperasiannya membuat
RDBMS ini menjadi pilihan para database administrator.
DBMS merupakan suatu system perangkat lunak untuk
memungkinkan user (pengguna) untuk membuat, memelihara, mengontrol, dan
mengakses database secara praktis dan efisien. Dengan DBMS, user akan lebih
mudah mengontrol dan mamanipulasi data yang ada. Sedangkan RDBMS atau
Relationship Database Management System merupakan salah satu jenis DBMS yang
mendukung adanya relationship atau hubungan antar table. RDBMS (Relational
Database Management System) adalah perangkat lunak untuk membuat dan mengelola
database, sering juga disebut sebagai database engine. Istilah RDBMS, database
server-software, dan database engine mengacu ke hal yang sama; sedangkan RDBMS
bukanlah database. Beberapa contoh dari RDBMS diantaranya Oracle, Ms SQL
Server, MySQL, DB2, Ms Access.
5. Visual Foxpro 6.0
Pada tahun 1984, Fox Software memperkenalkan FoxBase untuk
menyaingi dBase II Ashton-Tate. Pada saat itu FoxBase hanyalah perangkat lunak kecil
yang berisi bahasa pemrograman dan mesin pengolah data. FoxPro memperkenalkan
GUI (Graphical Unit Interface) pada tahun 1989. FoxPro berkembang menjadi Visul
FoxPro pada tahun 1995. kemampuan pemrogrman prosural tetap dipertahankan dan
dilengkapi dengan pemrograman berorietasi objek. Visual FoxPro 6.0 dilengkapi
dengan kemampuan untuk berinteraksi dengan produk desktop dan client/server
lain dan juga dapat membangun aplikasi yang berbasis Web. Dengan adanya Visual
Studio, FoxPro menjadi anggotanya. Sasaran utama Visual Studio adalah
menyediakan alat bantu pemrogrman dan database untuk mengembangka perangkat
lunak yang memenuhi tuntutan zaman.
Model data yang digunakan Visual FoxPro yaitu model
relasional. Model Relasional merupakan model yang paling sederhana sehingga
mudah di pahami oleh pengguna, serta merupakan paling popular saat ini. Model
ini menggunakan sekumpulan table berdimensi dua (yang disebut relasi atau
table), dengan masing-masing relasi tersusun atas tupel atau baris dan atribut.
Relasi dirancang sedemikian rupa sehingga dapat menghilangkan kemubajiran data
dan mengunakan kunci tamu untuk berhubungan dengan relasi lain.
6. Database Desktop Paradox
Database desktop merupakan suatu program “Add-Ins”, yaitu
program terpisah yang langsung terdapat pada Borland Delphi. Pada database
desktop terdapat beberapa DBMS yang terintegrasi di dalamnya antara lain
Paradox 7, Paradox 4, Visual dBase, Foxpro, Ms. SQL, Oracle, Ms. Acces, db2 dan
interbase. Dari beberapa DBMS tersebut kita akan memilih salah satu yaitu
Paradox yang akan dibahas lebih lanjut, khususnya Paradox 7. Dalam Paradox 7
ini, pada 1 file database hanya mengizinkan 1 tabel, berbeda dengan DBMS lain
yang mengizinkan beberapa tabel pada 1 file database seperti pada Ms. Acces.
sumber :